
Pengisisan Pengelolaan Kinerja Melalui PMM Tidak Sesulit Seperti Yang Ditayangkan pada Platform Sosial Media.
Lombok barat
– Tahun ajaran baru semester genap 2024 diawali dengan kesibukan semua guru
dalam membuat Perencanaan Kinerja pada platform PMM. Mesipun demikian masih
terdapat guru yang belum memahami cara untuk melakukan dan membuat perencanaan
kinerja di PMM sehingga sekolah kengadakan kegiatan workshop dengan tema “Pengisian
Pengelolaan Kinerja melaui PMM”.
Kegiatan tersebut
dilaksakan pada hari Kamis, 18 Januari 2024 pukul 12.30 wita bertempat di aula
SMAN 1 Lembar yang Dimana pesertanya sendiri terdiri dari dewan guru maupun
staf tata usaha baik yang sudah berstatus ASN (PNS & PPPK) maupun Honorer.
Kegiatan diawali
dengan sambutan oleh kepala sekolah bapak H. Suryadi, S.Pd dengan menyampaikan
beberapa hal terkait proses kegiatan belajar mengajar pada awal tahun 2024 ini,
dan lebih lanjut bapak kepala sekolah menyampaikan kepada seluruh guru maupun
staf TU untuk selalu membuka platform PMM melalui akun masing-masing.
Kemuadian
dilanjutkan dengan menyampaikan materi workshop yang dalam hal ini di sampaikan
oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum bapak Ahmad Rudi Afandi, ST. Adapun materi
materi yang disampaikan adalah perencanaan kinerja di PMM, khusunya pada bagian
praktik pembelajaran dikarenakan guru diharuskan untuk memilih 1 indikator
untuk menjadi fokus peningkatan kinerjanya.
Indikator yang disediakan merupakan rekomendasi berdasarkan Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan. Salah satu indikator dalam praktik pembelajaran tersebut yaitu penerapan disiplin positif. Indikator penerapan disiplin positif membuat banyak guru penasaran seperti apa maksudnya dan bagaimana cara menerapkannya.
Lebih lanjut bapak Ahmad Rudi Afandi, ST.
menjelaskan “Disiplin positif merupakan sebuah pendekatan untuk mendisiplinkan
dan membangun karakter anak tanpa menghukum. Walau tanpa pemberian hukuman,
pendekatan disiplin positif bukan berarti membiarkan atau memberi kebebasan
pada anak tanpa batas, tetapi tetap ada pembatasan.
Pada disiplin positif terdapat komunikasi yang jelas tentang harapan,
aturan dan batasan. Selain itu harus ada hubungan saling menguntungkan antara
guru sebagai pendidik yang menghargai kondisi peserta didiknya.
Selain itu harus ada keramahan,
empati dan kesopanan dalam penerapan disiplin positif di sekolah. Dengan ini
akan dapat meningkatkan kompetensi dan kepercayaan diri untuk menghadapi
tantangan.
Dalam penerapan pendekatan disiplin
positif, guru sebagai pendidik harus memiliki 2 syarat utama. Syarat yang
pertama adalah guru harus percaya dan peduli kepada peserta didik. Guru
harus mengkondisikan agar peserta didik percaya dan peduli kepada mereka
sehingga terbangun sikap dan kondisi saling menghormati dan menghargai.
Sedangkan syarat yang kedua dalam penerapan pendekatan
disiplin positif adalah guru harus tahu, kenal dan memahami perilaku peserta
didik dalam perkembangannya.”